11 Februari 2008

Penyakit-Penyakit Yang Berhubungan Dengan Banjir

Banjir yang melanda beberapa kota di negeri indonesia ini, memberikan akibat yang sangat buruk bagi masyarakat kita. Ironisnya, telah puluhan tahun kota tersebut selalu diprediksi kan banjir akan tetapi usaha dari pemerintah untuk mengatasi banjir sangatlah minim. Sehingga bisa dibayangkan jika musim hujan tiba, kota-kota tersebut pastilah banjir. Alasan utama pemerintah kita adalah minimnya dana untuk mengatasi banjir. Padahal dana-dana untuk pilkada, sponsor tim sepak bola kota tersebut sangatlah besar. Apalagi jika pemerintah kita mulai mengadakan rapat, pasti hotel-hotel berbintang yang menjadi tempat pertemuannya. Terlebih lagi jika ada tender, mereka bermain-main dengan para pengusaha dengan kata lain mana yang ngasih duit yang banyak kepada pemerintah maka dialah yang akan menang tender. Memang susah negeri kita ini, selain susah pangan (soalnya ngimpor melulu…), manusia-manusianya pun susah untuk diperbaiki. Jika ada saran, satu atau dua bulan pasti di ikuti tapi selanjutnya gimana gue….

Dampak banjir bukan hanya segi ekonomi, sosial dan lingkungan saja, akan tetapi meliputi segala aspek kehidupan manusia termasuk kesehatan individunya. Penyakit kulit menjadi penyakit yang utama, seperti borok, gatal-gatal dan korengan. Kemudian penyakit yang berhubungan dengan pencernaan seperti diare. Jika terjadi diare yang hebat, tidak jarang akan menimbulkan kematian. Penyakit yang berhubungan dengan saluran pernapasan seperti ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut), Commond Cold dan radang paru-paru.

Sebaiknya pemerintah mengalokasikan dana yang lebih banyak untuk kepentingan masyarakat di daerahnya. Masyarakat kita tidak butuh tim sepak bola yang hebat atau pilkada yang meriah akan tetapi mereka butuh jaminan kehidupan yang lebih baik meliputi ketersediaan pangan yang berkualitas dan terjangkau, pekerjaan yang layak, pendidikan yang bermutu serta tempat tinggal yang aman dari bencana seperti banjir, longsor dan lain-lain.

Renungkanlah sahabat, mengapa pemerintah kita lebih mudah mengabulkan dana untuk kepentingan sepak bola yang menghabiskan puluhan milyar dibandingkan dengan penyelesaian masalah sampah di kota tersebut. Padahal uang puluhan milyar untuk tim sepak bola tersebut hanya dinikmati oleh segelintir orang saja, sedangkan urusan sampah di alami oleh berjuta-juta orang di kota tersebut. Apalagi tim sepak bolanya tidak memberikan kontribusi positif apapun terhadap kemajuan kota tersebut, hambur-hambur biaya kan, dan masalah sampahnya justru menjadikan kota tersebut berpredikat kota terkotor di Indonesia …..weleh-weleh-weleh….